Kamis, 21 April 2016

Tentang apa yang membuat masyarakat Indonesia unggul dengan negara lain, dan apakah ada hubungannya dengan keanekaragaman budaya yang ada di indonesia

       Dalam tugas ini saya akan membahas tentang hubungan antara keunggulan manusia dengan keanekaragaman budaya. Keunggulan manusia Indonesia dengan negara lain bisa dilihat dari sisi keanekaragaman budaya, maka negara kita jelas tidak kalah dengan negara lain. Pernah membayangkan jumlah lagu dan tari daerah yang ada di Indonesia? Bahkan orang dari luar berusaha untuk mempelajari budaya kita dengan baik. Sebagai contoh, festival tari Majapahit yang dipentaskan di Pandaan 2 tahun lalu, diikuti oleh kurang lebih 10 negara. Sayangnya banyak dari kita tidak menyayangi semua kelebihan tersebut, bahkan terkesan mencampakkan. Ironisnya, beberapa budaya khas kita bisa sampai diklaim oleh negara lain.

Kelebihan Indonesia Dibanding Dengan Negara Lain

1. Makanan Pokok


Setiap daerah mempunyai makanan pokok sendiri-sendiri. Hal tersebut mengacu pada kondisi geografis daerah yang mempengaruhi bisa atau tidaknya tumbuhnya tanaman. Sebagai contoh, makanan pokok di Indonesia adalah nasi, sedangkan China utara adalah mi.

Kondisi geografis Indonesia memang mendukung hampir semua jenis tanaman untuk tumbuh, sehingga kita bisa memilih antara makan nasi, mi, jagung, dll. Kelebihan itu membuat banyak orang dari luar negeri yang menganggap bahwa tanah kita adalah tanah surga. Dan karena itulah masyarakat Indonesia dengan nyamannya mencampur antara nasi dan mi (alasannya sih buat lauk), padahal jika dilogika hal itu sama saja dengan makan nasi dan nasi goreng sebagai lauk. 

2. Kondisi Geografis dan SDA


Temperatur lingkungan di Indonesia juga tidak begitu dingin atau panas, semua ideal. Perbedaan musim Indonesia juga tidak terlalu mencolok. Kita bisa menjalani berbagai aktivitas harian tanpa ada halangan yang berarti. Bayangkan jika diluar negeri (Khususnya barat bagian utara), terutama saat musim dingin, jelas anda tidak bisa menjalani aktivitas harian dengan lancar. Perbedaan suhu yang mencolok tersebut juga berakibat pada durasi pendidikan yang hanya efektif selama 6 bulan saja. Di Indonesia, kita bisa menjalani masa pendidikan selama 1 tahun penuh tanpa halangan apapun.

Penyebaran sumber daya alam negara ini juga berlimpah, hampir semua jenis logam ada. Sayangnya negara kita masih belum maju seperti yang lain, sehingga kita tidak bisa mengelolanya sendiri.

Kekurangannya, Indonesia terletak di pertemuan 2 lempeng besar yaitu Eurasia dan Indo-Australia , sehingga banyak kejadian gempa di negara ini.

3. Keanekaragaman Budaya


Jika dilihat dari sisi keanekaragaman budaya, maka negara kita jelas tidak kalah dengan negara lain. Pernah membayangkan jumlah lagu dan tari daerah yang ada di Indonesia? Bahkan orang dari luar berusaha untuk mempelajari budaya kita dengan baik. Sebagai contoh, festival tari Majapahit yang dipentaskan di Pandaan 2 tahun lalu, diikuti oleh kurang lebih 10 negara lho! Bayangkan.

Sayangnya banyak dari kita tidak menyayangi semua kelebihan tersebut, bahkan terkesan mencampakkan. Ironisnya, beberapa budaya khas kita bisa sampai diklaim oleh negara lain. Padahal kekurangan negara ini hanyalah SDM dan perekonomiannya. Hargailah negerimu sendiri.

Menjaga keanekaragaman budaya

Dalam konteks masa kini, kekayaan kebudayaan akan banyak berkaitan dengan produk-produk kebudayaan yang berkaitan 3 wujud kebudayaan yaitu pengetahuan budaya, perilaku budaya atau praktek-praktek budaya yang masih berlaku, dan produk fisik kebudayaan yang berwujud artefak atau banguna. Beberapa hal yang berkaitan dengan 3 wujud kebudayaan tersebut yang dapat dilihat adalah antara lain adalah produk kesenian dan sastra, tradisi, gaya hidup, sistem nilai, dan sistem kepercayaan. Keragaman budaya dalam konteks studi ini lebih banyak diartikan sebagai produk atau hasil kebudayaan yang ada pada kini. Dalam konteks masyarakat yang multikultur, keberadaan keragaman kebudayaan adalah suatu yang harus dijaga dan dihormati keberadaannya. Keragaman budaya adalah memotong perbedaan budaya dari kelompok-kelompok masyarakat yang hidup di Indonesia. Jika kita merujuk kepada konvensi UNESCO 2005 (Convention on The Protection and Promotion of The Diversity of Cultural Expressions) tentang keragaman budaya atau “cultural diversity”, cultural diversity diartikan sebagai kekayaan budaya yang dilihat sebagai cara yang ada dalam kebudayaan kelompok atau masyarakat untuk mengungkapkan ekspresinya. Hal ini tidak hanya berkaitan dalam keragaman budaya yang menjadi kebudayaan latar belakangnya, namun juga variasi cara dalam penciptaan artistik, produksi, disseminasi, distribusi dan penghayatannya, apapun makna dan teknologi yang digunakannya. Atau diistilahkan oleh Unesco dalam dokumen konvensi UNESCO 2005 sebagai “Ekpresi budaya” (cultural expression). Isi dari keragaman budaya tersebut akan mengacu kepada makna simbolik, dimensi artistik, dan nilai-nilai budaya yang melatarbelakanginya.

Dalam konteks ini pengetahuan budaya akan berisi tentang simbol-simbol pengetahuan yang digunakan oleh masyarakat pemiliknya untuk memahami dan menginterprestasikan lingkungannya. Pengetahuan budaya biasanya akan berwujud nilai-nilai budaya suku bangsa dan nilai budaya bangsa Indonesia, dimana didalamnya berisi kearifan-kearifan lokal kebudayaan lokal dan suku bangsa setempat. Kearifan lokal tersebut berupa nilai-nilai budaya lokal yang tercerminkan dalam tradisi upacara-upacara tradisional dan karya seni kelompok suku bangsa dan masyarakat adat yang ada di nusantara. Sedangkan tingkah laku budaya berkaitan dengan tingkah laku atau tindakan-tindakan yang bersumber dari nilai-nilai budaya yang ada. Bentuk tingkah laku budaya tersebut bisa dirupakan dalam bentuk tingkah laku sehari-hari, pola interaksi, kegiatan subsisten masyarakat, dan sebagainya. Atau bisa kita sebut sebagai aktivitas budaya. Dalam artefak budaya, kearifan lokal bangsa Indonesia diwujudkan dalam karya-karya seni rupa atau benda budaya (cagar budaya). Jika kita melihat penjelasan diatas maka sebenarnya kekayaan Indonesia mempunyai bentuk yang beragam. Tidak hanya beragam dari bentuknya namun juga menyangkut asalnya. Keragaman budaya adalah sesungguhnya kekayaan budaya bangsa Indonesia.


Bagaimana kita menyikapi kasus modernisasi, pada masalah kasus taksi online dan taksi konvensional


          Perseteruan penyedia jasa angkutan taksi di Indonesia antara taksi konvensional dan moda transportasi ride-sharing berbasis online masih belum menemukan titik temu. Sebaga moda transportasi baru penolakan oleh taksi konvensional terhadap moda ride sharing ini sebenarnya juga terjadi di berbagai negara. Bahkan di Indonesia perseteruan ini juga diramaikan oleh moda transportasi roda dua, ojek vs gojek. Meski baik ojek konvensional maupun gojek sama-sama bukan moda transportasi legal (pemerintah tidak mengeluarkan plat nomor polisi kuning untuk kendaraan roda dua).
           Perseteruan -yang salah satunya penyebabnya akibat ketidaktegasan pemerintah- ini terus mengkristal dan dalam skala yang lebih besar kemudian mewujud dalam bentuk demo yang cukup besar pada Selasa 22 Maret 2016. Ribuan sopir taksi resmi yang lantas diikuti sebagian sopir bajai dan KWK berdemo di beberapa tempat di Jakarta, antara lain di depan Gedung DPR/MPR, Balaikota DKI, Gedung Kemeninfo dan Istana Merdeka. Akibat aksi ini kemacetan di berbagai ruas jalan di Jakarta tak terhindarkan. Di beberapa tempat bahkan sempat terjadi aksi-aksi anarkis termasuk bentrokan dengan pengemudi ojek.
          Alasan yang dikemukakan oleh para sopir taksi resmi konvensional terhadap Uber dan Grab adalah akibat berkurangnya penghasilan harian mereka sejak taksi berbasis aplikasi online ini beroperasi. Meski beberapa perwakilan mereka mengemukakan alasan yang lebih “formal” yaitu karena taksi online ini beroperasi tanpa izin sesuai peraturan yang berlaku.

          Pada tugas ini saya ingin membahas apa pengaruh modernisasi terhadap sebuah alat transportasi seperti contoh adalah keributan antara Taksi Online dan Taksi Konvensional yang baru terjadi pada bulan yang lalu. Zaman ini semua serba instan, cepat dan murah, sebagai salah satunya adalah pada saat kita ingin berpergian ke suatu tempat tetapi kita tidak mempunyai kendaraan untuk pergi maka pada zaman ini masyarakat di Indonesia pasti akan membuka handphone atau gadgetnya untuk memesan suatu alat transportasi seperti taksi online agar dapat mengantarkannya ke tempat tujuan yang diinginkan.
          Hal seperti itu sebetulnya sangat membantu untuk meringankan sesuatu permasalahan masyarakat dan hal ini pun membuat negara kita pun menjadi update dalam perkembangan tehnologi dan modernisasi. Tetapi hal itu membuat permasalahan baru pada masyarakat dan membuat persaingan terhadap armada transportasi yang ada di Indonesia. Pada awalnya taksi konvensional yang sering digunakan oleh konsumen sangat maju tetapi pada saat masuknya sebuah perusahaan taksi online maka munculah persaingan antara keduanya dimana banyak sekali masalah-masalah baru yang terjadi.
          Sebenarnya para konsumen beralih ke taksi online karena mereka mencari kenyamanan pada permasalahan alat transportasi dan konsumen memilih karena harga yang sangat terjangkau dibandingkan taksi konvensional. Tetapi taksi online disuatu sisi ada yang mereka lakukan salah karena mereka tidak terdaftar pada pemerintah atau disebut illegal. Oleh karena itu taksi konvensional sangat kesal dengan taksi online karena sejak saat itu dimulai dari konsumen yang berkurang jumlahnya dalam menaiki taksi konvensional dan penghasilan yang sangat berkurang sejak munculnya permasalahan itu.

           Maka dari itu dalam menyikapi kasus ini dalam modernisasi sebetulnya modernisasi pada zaman ini sangat berpengaruh dimana kita dapat mengetahui segala sesuatu tentang tehnologi tetapi untuk permasalahan alat transportasi ini seharusnya semua pihak harus lebih bijak dalam memenuhi keputusan. Dimana harus ada orang yang dapat menyelesaikan kasus ini dengan secara baik, damai dan tenang agar tidak terjadi keributan atau masalah–masalah baru lagi dalam kasus ini. Dan semua masyarakat menjadi lebih baik dalam mengambil keputusan serta adil untuk segala pihak  yang bersangkutan agar kasus ini tidak terjadi lagi di negara ini.


Sumber : http://mediakonsumen.com/2016/03/22/opini/belajar-aksi-demonstrasi-sopir-taksi-uber-grab-blue-bird-dan-kepentingan-konsumen